Apa itu Kelinci ?
Halo Tongoter's, kali ini si Tongo mau sedikit berbagi ilmu di dalam bidang peternakan hewan yaitu yang akan kita bahas adalah kelinci, ini merupakan sebuah repost dari blog tentang kelinci yang rekan Tongo punya, yang di dalamnya membahas segala hal tentang kelinci.
Jika di tanya apa itu Kelinci, pasti di benak kita ialah hewan lucu menggemaskan yang memiliki telinga panjang serta doyan memakan wortel. Ya itu benar sobat, namun itu secara umumnya. Nah disini Tongo akan menjelaskan apa sih definisi kelinci itu sendiri secara khusus beserta info-info pentingnya. Klik untuk masuk ke blog kelinci Dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) pengertian Kelinci ialah binatang mamalia yg mengunggis ( pengerat ), mempunyai telinga panjang dan ekor pendek, rupanya seperti marmot besar; Oryctolagus cuniculus.
Pengertian lainnya, Kelinci adalah hewan mamalia ( Menyusui ) yang hidup secara berkoloni ( berkelompok ) dan banyak beraktivitas di malam hari ( Nokturnal ).
Dalam bahasa melayu Kelinci biasa di sebut Arnab yang di ambil dari bahasa arab yaitu Arnabun yang berarti kelinci
Kelinci jenis Mini Rex |
Kelinci tersebar di berbagai bagian bumi dan jenisnya beraneka ragam. Dahulu kala menurut sumber yang ada yang ada, kelinci merupakan hewan liar yang hidup di daratan Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae(jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial ( Di balik kerasnya penjajahan ternyata ada sisi baiknya juga yah hehe kita jadi tau apa nama hewan telinga panjang ini ), padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli Kelinci Sumatera ( Nesolagus netscheri ) yang baru ditemukan pada tahun 1972, dan ada pula kelinci Jawa ( Lepus negricollis ) ( Namun sekarang, hewan kelinci asli Sumatera dan Jawa ini sudah hampir punah karena pemburuan dan semakin berkurangnya habitat alamiah mereka ).
Pada saat ini sejumlah jenis kelinci dibedakan menjadi 2 yakni kelinci hias ( Peliharaan ) dan pedaging ( Untuk di konsumsi ).
Data Biologisnya :
- Kelinci mampu bertahan 5 hingga 10 tahun bahkan lebih, nahh loh jadi jangan beranggapan kelinci itu mudah mati yah, semuanya tergantung bagaimana kita memelihara dan merawatnya.
- Masa produksi kelinci rata-rata sampai 3 tahun, namun pengalaman saya kelinci yang sudah berumur 5 tahun pun masih subur lohh
- Masa bunting kelinci berkisar antara 28 - 35 hari ( namun rata-rata 29 - 31 hari ), jika tidak terjadi proses kelahiran melebihi dari 35 hari bisa di pastikan kelinci sobat mengalami kegagalan dalam perkawinan atau hamil semu.
- Setelah kelahiran, anak kelinci dapat di sapih pada umur 2 bulan keatas ( penyapihan di bawah umur 2 bulan masih sangat rentan terutama pada pencernaannya )
- Umur dewasa kelinci yaitu 4 bulan keatas
- Namun, umur matangnya kelamin ( Perkawinan ) 6 bulan ke atas
- Setelah menyapih anak kelinci, indukannya dapat di kawinkan kembali pada 1 minggu kemudiannya, hal ini di karenakan untuk proses beristirahatnya induk serta memulihkan staminanya pasca sapih.
- Siklus birahi : sekitar 2 minggu
- Siklus Kelamin : Dalam setahun kelinci bisa melahirkan sebanyak kurang lebih 5 kali.
- Periode estrus ( birahi ) : terjadi selama 11 - 15 hari
- Ovulasi ( pembuahan ) : terjadi pada 9 - 13 jam kemudian setelah perkawinan
- Fertilitas : 1 - 2 jam setelah terjadinya perkawinan
- Jumlah kelahiran 4 - 10 ekor ( rata - rata 5 - 8 ekor ).
- Volume Darah : 40ml/kg berat badan
- Bobot anakan dan indukan : Sangat bervariasi tergantung pada ras, jenis kelamin dan faktor pemeliharaan ( Pakan ).
Mungkin begitulah yang dapat Tongo sampaikan, semoga bermanfat buat sobat semua. Sekian dan terimakasih. ( Baca Juga : )
SUMBER :
- Ilham Muhammad ( Breeder / Owner Slamet's Rabbitry )